BERITA INDEX BERITA
SKK Migas Kawal KKKS Berdayakan UMKM

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha
Hulu Migas (SKK Migas) terus mengawal fungsi Kontraktor Kontrak Kerja Sama
(KKKS) sebagai motor penggerak UMKM di sekitar wilayah operasi, agar lebih
mandiri dan berdaya saing.
Langkah ini dilakukan, karena kegiatan hulu migas
tidak hanya berkontribusi langsung dalam produksi migas nasional akan tetapi turut
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan dengan
memberi ruang bagi para pelaku UMKM di Forum Kapasitas (Kapnas) Nasional III
tahun 2023.
Pada Forum
Kapnas III tahun 2023 Wilayah Sumbagsel, yang berlangsung dua hari 8-9 Agustus
2023, di Palembang, Vice President SKK Migas yang juga Ketua Panitia Forum Kapnas
Erwin Suryadi menyampaikan, di semua wilayah operasi SKK Migas konsisten untuk
mengembangkan dan mendorong penggunaan produk dalam negeri.
“Produk-produk yang didorong tersebut mencakup produk
UMKM, barang dan jasa, tenaga kerja, pengembangan vendor lokal, industri
penunjang sekitar area provinsi operasi dan pengembangan energi,” kata Erwin di
hari pertama pelaksanaan forum.
Di Palembang sendiri, lanjut Erwin, SKK Migas memfasilitasi
kemitraan antara KKKS dan industri penunjang hulu migas di area
Sumbagsel, serta pemangku kepentingan lainnya seperti pemerintah daerah, perguruan tinggi, serta UMKM.
“Hal ini
membantu dalam pertukaran pengetahuan, teknologi, dan keahlian, yang pada
akhirnya mendukung pengembangan industri lokal,” ujar Erwin.
Forum ini juga berperan dalam penyelenggaraan pelatihan dan
pengembangan tenaga kerja lokal. Dengan meningkatkan kualifikasi dan
keterampilan pekerja lokal, industri lokal dapat lebih terlibat dalam berbagai
tahapan kegiatan hulu minyak dan gas bumi, termasuk eksplorasi, produksi, dan
pengolahan.
Dalam Forum Kapnas III area Sumbagsel sendiri telah
lahir sejumlah UMKM yang makin menegaskan dampak positif dari keberlangsungan
industri hulu migas. Bahkan, sejumlah pelaku UMKM unjuk gigi memamerkan produk
maupun jasanya di forum ini.
“Dengan adanya penguatan para pelaku usaha lokal
termasuk UMKM, dampak berganda industri hulu migas menjadi lebih luas dan ikut
mendorong perekonomian lokal dan nasional. Masyarakat lokal, di mana kegiatan
hulu migas beroperasi tidak lagi sekadar menjadi penonton,” tutur Erwin.
Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi
SKK Migas, Hudi D Suryodipuro mengungkapkan, dalam PP No 24/2022 telah
dijelaskan bahwa pemerintah pusat maupun daerah memiliki tanggung jawab terkait
pengembangan ekonomi kreatif melalui pengembangan skema pembiayaan berbasis kekayaan
intelektual dan pengembangan sistem pemasaran produk ekonomi kreatif berbasis kekayaan
intelektual.
Dalam PP tersebut juga dijelaskan, masyarakat dapat
berperan aktif dengan memberikan penghargaan terhadap kekayaan intelektual yang
dihasilkan oleh pelaku ekonomi kreatif dan menjaga dan melindungi kekayaan intelektual
yang dihasilkan oleh pelaku ekonomi kreatif.
“Harapan ke depan untuk ekonomi kreatif Indonesia ada sinergi
antara pengembangan ekonomi kreatif di daerah dengan industri hulu migas,
terutama dalam hal implementasi dari program pengembangan masyarakat,” kata
Hudi di hari kedua pelaksanaan forum Kapnas, Rabu (9/8/2023).
Berikutnya, lanjut Hudi, ada inovasi teknologi dan
membuka akses yang lebih luas akan fasilitas internet agar membuka pasar global
bagi para pelaku ekonomi kreatif. Hal ini memungkinkan pelaku ekonomi kreatif
untuk menjual karya-karya mereka kepada audiens yang lebih luas di seluruh
dunia.
Diperlukan pula peningkatan permintaan konten digital
serta peningkatan kesadaran budaya dan warisan lokal yang mampu memberikan
peluang bagi pelaku ekonomi kreatif untuk mengambil inspirasi dari budaya lokal
dan mengintegrasikannya ke dalam karya mereka.
Pemerintah pun terus memberikan dukungan kebijakan,
karena banyak negara mulai mengakui potensi ekonomi kreatif dan mengadopsi
kebijakan yang mendukung perkembangan sektor ini. Dukungan dari pemerintah
seperti insentif fiskal dan bantuan pendanaan dapat membantu para pelaku
ekonomi kreatif berkembang.
“Perlu juga mendorong kewirausahaan agar semakin
banyak individu yang tertarik untuk menjalankan bisnis dalam sektor kreatif.
Kewirausahaan dapat menghasilkan lapangan kerja baru dan memberikan dampak
positif terhadap ekonomi,” ujar Hudi.
Hudi juga menyinggung ekonomi kreatif hulu migas yang
mampu menyerap tenaga kerja dengan minim pendanaan, dengan tiga sektor terbesar
yaitu fesyen, kuliner dan kriya.
“Industri hulu migas pernah menyetorkan 20% total
penerimaan negara. Karena peningkatan APBN dan penurunan produksi menyebabkan
kontribusi berkisar 5%-10%. Industri hulu migas juga menimbulkan multiplier
effect bagi industri lain,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dalam
sambutannya saat membuka Forum Kapnas II tahun 2023 Wilayah Sumbagsel, di
Palembang, Selasa (8/8) mengatakan, SKK Migas terus mengajak semua pihak yang
terlibat dalam industri hulu migas membangun kolaborasi strategis agar industri
ini bisa terus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang
optimal.
Dengan spirit kolaborasi ini, semakin terbuka peluang
bagi pelaku bisnis untuk menjalin kemitraan dengan potensi lokal yang ada.
Forum Kapnas juga menjadi platform bagi pelaku industri, pemerintah daerah, dan
para pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan, dan mengidentifikasi
peluang bersama dalam pengembangan sektor migas yang berkelanjutan.
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM dari Kelompok Wanita
Tani (KWT) Kemuning, Kelurahan Patih Galung, Prabumulih Barat, berharap bisa
terus dilibatkan dalam setiap event dan acara yang digelar oleh SKK Migas bersama
KKKS.
“Seperti di Forum Kapnas III ini, dengan diajak berpameran
kami bisa mempromosikan produk kelompok tani kami berupa kuliner, seperti
kerupuk jagung, wedang beras kencur, dan banyak lagi produk kuliner kami
lainnya,” kata Ketua KWT Kemuning, Tri Ningsih.
Senada, Ketua Rumah Kreatif Anggrek Dewata, Kabupaten Muaraenim,
Komang Meli mengatakan, Forum Kapnas III Wilayah Sumbagsel yang digelar SKK
Migas membuka akses bagi pelaku UMKM seperti mereka, untuk memasarkan produknya
lebih luas lagi.
Diketahui, KWT Anggrek Dewata membuat produk turunan
dari bahan baku jeruk siam yang diolah menjadi selai, kue, dan minuman ringan.
“Dengan diajak pameran orang-orang jadi tahu dan pasti ada saja yang memesan
produk kami. Kami juga bisa berbagi ilmu dan pengalaman dengan UMKM lain,” ujar
Komang.
