BERITA INDEX BERITA
SMESCO Gelar Pelatihan Digital Marketing Eksklusif bagi UMKM Unggulan

JAKARTA - Era digital menjadi faktor penting yang berpengaruh terhadap
perubahan perilaku konsumen dalam menyerap informasi pasar yang menuntut para
pelaku UMKM agar beradaptasi di tengah banyaknya persaingan, untuk itu, Smesco
Indonesia menggelar Pelatihan Digital Marketing Eksklusif bagi UMKM.
Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia, Wientor Rah Mada,
mengatakan pelatihan ini dapat membantu UMKM memahami cara bersaing secara
efektif dalam lingkungan digital yang terus berkembang. Selain itu, melalui
pelatihan ini bisa membantu UMKM dalam memahami cara kerja algoritma untuk
meningkatkan visibilitas online berdasarkan jenis platform digitalnya.
“Smesco memberikan banyak pelatihan di tahun ini, ketika ada keluhan
dari UMKM yang masuk ke pusat layanan UKM, kemudian kami kumpulkan. Keluhan
yang tertinggi, akan kami berikan saran perbaikan melalui webinar untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut, jika kurang cukup, Smesco akan memberikan
layanan pelatihan sampai tuntas seperti pelatihan eksklusif ini,” ujar Wientor
dalam keterangan resminya, di Jakarta, Jumat (8/3).
Wientor menjelaskan, konsep pelatihan yang diterapkan adalah product
market fit yakni analisis produk yang paling diminati dan paling laku di
marketplace. ”Permasalahan terbesar UMKM adalah menyusun narasi agar konsumen
mau membeli produknya, untuk itu konsep ini sangat efektif,” katanya.
Mengenai manfaat yang didapatkan UMKM mengikuti pelatihan eksklusif
tersebut, Wientor mengatakan, pelatihan ini cenderung menawarkan konten yang
lebih disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan khusus yang dihadapi oleh
UMKM.
Pelatihan eksklusif menawarkan tingkat keterlibatan yang lebih intensif
melalui sesi tanya jawab langsung dengan instruktur atau konsultasi pribadi.
“Ini bisa mencakup studi kasus yang lebih relevan, strategi pemasaran yang
lebih terfokus dan solusi lebih spesifik untuk masalah yang dihadapi oleh UMKM.
Sehingga dapat membantu UMKM untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik
tentang bagaimana menerapkan konsep-konsep yang dipelajari dalam konteks bisnis
mereka sendiri,” kata Wientor.
Pada kesempatan yang sama, Ahli Digital Marketer dari komunitas digital
Dimensi Susanto, menambahkan, UMKM seringkali terkendala dalam hal pemasaran.
Hal itu terjadi karena tidak ada kolaborasi yang mengakibatkan tidak update dan
masih menggunakan pola pemasaran yang lama. “Misalnya tren live shopping yang
mampu menjaring konsumen lebih luas, jadi trennya sudah bergeser bukan lagi
konten video editing based lagi,” ujarnya.
Susanto menambahkan, salah satu poin penting di dunia digital marketing
adalah meninggalkan jejak digital promosi sebanyak-banyaknya agar lebih sering
ditemui berdasarkan kata kunci produk yang dibutuhkan konsumen.
Ditambahkannya, pelatihan ini juga memberikan keahlian bagi UMKM dalam
mengembangkan analisis pasar dan pengukuran kinerja. Mengajarkan cara
menganalisis dan mengukur efektivitas kampanye digital untuk memahami ROI
(return of investment) dan membuat perubahan yang diperlukan.
“Peserta akan dilatih untuk berpromosi berdasarkan kata kunci yang akan
ditempatkan pada akun-akun seperti Google, Google Map, Facebook, dan Instagram
secara organik atau minim biaya,” ucapnya.
Agung (45) pelaku UMKM dengan brand Cetak Cup mengatakan, meski
pelatihan kali ini berbayar, dirinya merasa apa yang didapatkannya sepadan
dengan investasi sebesar 300 ribu yang dikeluarkannya.
“Di era digital ini teknologi berkembang terus, saya belajar ini
excited, saya semangat, untuk maju mengejar ilmu dan informasi terbaru”,
katanya.
Sementara, Rayhan (27) pemilik brand Osborn, mengungkapkan, pelatihan
digital marketing pada platform YouTube yang diikutinya, memberinya peluang
untuk mendapatkan trik dan tips terkait kendala yang dihadapi.
Rayhan menjelaskan hal terberat adalah membuat skrip atau menulis
deskripsi promosi pada video. “Dalam pelatihan ini dijelaskan cara mudahnya
yaitu dengan bantuan AI. Kita tulis detail, profil usaha, kemudian data
tersebut akan disimpan dan diolah langsung oleh AI,” katanya.
Ia berharap melalui pelatihan ini dapat lebih diperbanyak jenis
tekniknya dan membuat kelas bagi kelompok usaha UMKM yang sebidang. “Sehingga
usai telaksananya pelatihan akan tercipta komunitas UMKM yang saling terkoneksi
untuk berbagi informasi pasar dan keilmuan,” ucapnya.
