BERITA INDEX BERITA
Hilirisasi Produk Desa Ala Mendes Yandri, Sederhana Namun Bernilai Ekonomis

JAKARTA -
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto menjelaskan
rencananya untuk melaksanakan hilirisasi dari desa. Hilirisasi ini akan
diwujudkan dengan memanfaatkan produk-produk yang dihasilkan desa untuk diolah
sehingga nilai ekonominya bertambah.
"Hilirisasi
di desa itu tidak selalu harus tambang. Misalnya di Blitar ada kulit kambing
dibuat beduk itu mahal, itu hilirisasi namanya. Dibuat beduk dijual mahal
harganya, kan kalau dijual di pasar jadi belulang murah harganya. Tapi karena
dibuat sedemikian rupa, bagus lalu diekspor maka mahal. Itu hilirisasi
juga," jelas Mendes Yandri dalam acara Launching CSR dan Pengembangan
Desa Berkelanjutan Awards 2025 di Jakarta, Senin (28/10/2024).
"Maka
saya akan membuat beberapa hilirisasi versi masyarakat desa. Tidak harus
tambang tapi barang-barang yang dihasilkan oleh desa. Apa pun bisa kita buat,
jadi saya akan buat hilirisasi versi produk-produk desa," tambahnya.
Hilirisasi
dimaksudkan untuk bisa memaksimalkan sumber daya di desa yang manfaatnya bahkan
mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tidak hanya itu, adanya
hilirisasi ini juga bisa membuka lapangan kerja baru sehingga SDM di desa bisa
semakin berkualitas.
Untuk
mewujudkan hal tersebut, Kemendes PDT akan berkolaborasi dengan banyak pihak
termasuk lembaga-lembaga donor, akademisi, NGO, dan pelaku usaha. Hal ini akan
direalisasikan dalam waktu dekat dan menjadi bagian penting dalam mencapai
target 100 hari kerja dalam mendukung seluruh visi Presiden Prabowo Subianto.
"Tentu
kita butuh kerja sama kolaborasi yang baik dengan semuanya jadi kita tahu apa
yang dibutuhkan dan apa saja potensi di desa," terang Mendes Yandri.
Hadir dalam
acara tersebut di antaranya adalah Sekjen ISSF Nurul Iman. Sementara itu,
mendampingi Mendes Yandri yakni Staf Khusus Fahad Attamimi, Sekjen Taufik
Madjid, beserta pejabat tinggi madya dan pratama di lingkungan Kemendes PDT.
